Sabtu, 20 Desember 2014

20 Desember 1992

Selamat ulang tahun Devi yulianti.  

22tahun sudah aku berada diatas bumi ini. Puji syukur selalu kepada allah yang maha esa. 

Hari sabtu pagi dihari pertama ku berumur 22th memang tak ada yg spesial. Bahkan di jam sekarang pun ibu ku dikampung hanya mengucapkan lewat sms.  Tapi di hari sabtu ini perjalanan baru akan dimulai. 

Ucapan2 trs membanjiri sosmed ku. Terima kasih sebanyak2 nya teman2ku. Doa adalah kado terindah yg selalu akan aku amini. 


Di titik ini aku akan memulai. 
Menjadi pribadi yang lbh sabar lagi kedepannya. 
Menjadi umat yg berguna bagi sesama umat. 
Menjadi anak perempuan yg bisa diandalkan keluarganya. 
Menjadi panutan bagi adik2ku. 
Dan menjadi perempuan yg lbh kuat badan dan juga hati. 

22 tahun yang lalu.. 
Aku pernah berangan2 menikah diumur 22th. Tapi ternyata allah msh punya rencana lain untuk menyempurna kan angan2ku. 

Ucapan maaf ku untuk mama ku tercinta. Wanita terhebat yg menyediakan surga ditelapak kakinya. 
Maaf ya devi blm bisa memberikan semua yg mama mau. 
Maaf  jika devi msh diam2 menangisi masa lalu. Padahal mama slalu bilang jangan diingat2 lagi. 

Mama selalu menyuruhku menjadi wanita kuat. Aku mengiya kan. Tapi maaf jika disaat malam dtg saat devi tidak sadar tiba2 nangis dlm sendiri. 

Ada satu nama terhebat yg ada difikiranku. 
Ada dihatiku yaitu mama. 

Wanita yg bisa menjadi ibu dan ayah dalam satu wujud yaitu mama. 

Wanita yg bisa terbang dg satu sayap mengenalkan dunia pada 3 anak nya.  Tanpa mengeluh tanpa pamrih. 

Wanita yang mampu menyembunyikan rasa lelahnya kepada anak2 nya. 
MAMA memang sosok galak tegas. 
Tapi karna itu semua untuk melindungi anak2 nya terutama aku yg wanita agar tidak dicampakan seperti hal nya dirinya. 


Nasehat2 mama adalah asupan yg plg berharga. 


Terkadang saat rasa lelah diperantauan. 
Aku ingin memeluknya. Tpi terpisah jarak dan juga waktu. 
 Ma.. maaf ya 22th aku semakin menjadi pribadi yg cengeng. Pribadi yg munafik. Pura2 kuat menghadapi masalah tpi saat akan tidur selalu sesenggukan dibalik bantal. 

Ma.. satu hal yg aq takutkan di 22th adalah saat dimana masalah hidup semakin berat. 
Saat dimna masa lalu itu kembali terngiang dibenak ku. 

Rasanya aku ingin membenci sosok itu. 
Menyalahkan semua yg terjadi adalah karna ulahnya. 
Sosok yg katanya tulang punggung namun nyata menjadi sosok brengsek yg sekarang entah kemana. 

Tapi kata2 mama yg kembali aku ingat. 
INi yg namanya jalan hidup dev. 


Maaf ya.. aku msh berdiri disini ma.
Msh berada dititik yg sama seperti umur2 kemaren. 
PAdahal keinginan mama adalah aku yg berkeluarga. Tinggal dikampung halaman. Karna satu alasan. Kasian kamu nak. Kerja trs cape. 

Tapi allah blm beri jalan untuk itu. Maaf ya ma. 
Di 22th aku akan menjalani ini semua dg ikhlas lagi. 

Aku berjanji akan mengangkat martabat keluarga kita lagi. 
Menunjukan pada dunia bahwa kebahagiaan sesungguhnya bukan tentang apa yg kita punya. 
Tapi tentang sebuah keharmonisan keluarga walau tidak utuh lagi. 

Aku akan tunjukan pada sosok itu. Bahwa tanpa nya kita masih bisa tersenyum. Akan ada saat dimana dia akan menyesal telah meninggalkan kita. Akam tiba masanya dimana dia yg akan merengek karna tertinggal jauh oleh kita. 

Bukan balas dendam.  Hanya saja ingin membalikan rasa dg apa yg telah dia lakukan pada kami. 

Lets go devi.. mari songsong masa depan yg indah. 
Dengan senyum dan juga doa. 

22Tahun ku akan aku mulai dg tekad yg kuat. 
Mama kau harus lebih bahagia dari pada ku. 
Kau akan menjadi prioritas utama ku. 

Dan jodoh. Aku serahkan padamu ya allah. Aku percaya apa yg tlah kau rencanakan takan pernah meleset. 

22tahun mari kita bergandeng tangan...  bismilah. 

Sabtu, 13 Desember 2014

Dipenghujung jalan ku

13-12-14
Aku disini. Terduduk disatu kota yang berbeda dari kota dimna biasa aku berada. Aku sedang ingin sendiri. Bukan karna ada masalah. Tapi karna aku sendiri yang menganggap ini masalah. di dalam sebuah perasaan entah bahagia dan entah sedih.

Tidak kah kau merasa dihianati?
Atau lebih tepatnya tidak dihargai?
Mungkin 2 kalimat itu yang kini ada dipikiranku.
Sungguh ini kekanak2an. Dulu pertama kali aku mulai mencintai mereka.  Antara aku dan mereka saling berjanji bersama2 takan berhenti sebelum dunia ini dipenuhi balon berwarna biru tua. Warna yang slalu aku banggakan.
Dan siapa yg selalu menjadi jawaban saat mereka ditanya siapa orang yg paling kau cinta dan jawabannya adalah elf bukan?
Aku tau itu bohong. Tapi aku bahagia. Bukankah ada kalimat yang mengatakan "berpura2 lah berbohong mencintaiku, sampai akhirnya kau lupa kalau kau sedang berpura2"


Ini diluar batas kemampuan ku untuk berfikir.
Aku tau aku salah. Aku terlalu mengekang kehidupan mereka. Seseorang yang selalu aku anggap pacar suami bahkan teman hidup dan nyatanya adalah seorang idola seorang bintang yang bahkan menyentuh dg ujung jariku pun aku takan bisa.


Diluar ini. Aku masih sakit amat sakit. Ini bahkan baru awal. MAsih ada 14 lelaki itu yang akan mengikutinya.
Aku egois. Teramat egois. Bahkan aku pernah. Berharap mendahului mereka dan masih bersama mereka sampai aku ceritakan msa2 terindah pada anakku bahwa kebanggaanku adalah pernah membawa lighstick blue shappire dan gambar nama visualnya di pipi mama dulu nak.

Kemudian barulah satu persatu dari mereka akan menyusulku. Aku akan melepasnya. Aku akan bahagia. Tanpa ada rasa kecewa sama sekali

Kalian pasti menilai aku egois. Kenapa memang nya?
Bukankah sudah menjadi takdir mereka sang idola?
Mengabdikan cinta dan karirnya untuk Penggemarnya?
Penggemar di negaranya bahkan lebih berbahaya dibanding aku gadis cengeng. Yang cuma dengan airmata nya.

Tapi melihat gambar2 yang tersebar aku kembali berfikir.
Aku fans yang sangat jahat. Kenapa aku bersedih melihat mereka bahagia?
Bukankah seharusnya kata selamat yg terucap?
Lidah dan hati ini belum bisa mengucapkannya dengan tulus. MAafkan aku.

Dari sini akhirnya pikiranku terbuka.
Mencinta sekedarnya menyayangi sekedarnya maka saat kau kehilangan rasa sakitnya pun tak sesakit ini.

Dari sini aku tersadar. Mungkin 5 tahun mencintai mereka adalah hal yg sangat berharga.

MENGenal nya, meneriaki namanya. Ikut terhanyut dalam konser2 nya. Itu adalah memory yg akan aku bawa sampai aku tua.

Kini aku lbh sadar. Ini batas dimana aku pernah benar2 tulus mencintai seseorang.  Melindungi  mereka. Jangan salahkan seseorang perlahan menjaga jarak dg mu. Mungkin dia lelah. Pernah mencintai dg sepenuh hati tapi akhirnya akan seperti ini.


Terkadang mungkin ini cara tuhan mengingatkan ku.
Masih banyak waktu yg harus aku habiskan untuk memikirkan masa depanku.

Bukan penyesalan pernah mengenal mereka. Hanya saja kini aku akan tetap berada dibelakang mereka. Bukan lagi berteriak. Bukan lagi terhisteris melihat mereka.
Aku masih punya mimpi melihat mereka. Bukan dari dekat. Tapi dari kejauhan dan kemudian.  
Saat konser itu selesai. Dalam hati aku ingin mengucapkan. Tetap berkarya superman ku.
Aku bangga pernah menjadi everlasting freind
Aku tetap bangga terhadapmu.
Kau cerita yang takan pernah ada akhirnya dikehidupanku.

Lagu2 mu akan selalu ada dimemory otakku.
Suara2 mu akan selalu ku ingat.
Kau akan aki tempatkan dihatiku. Bukan lagi pemiliknya. Hanya sebuah ruang kecil yang ada disana.

Akan aku buka lembar baru setelahnya.
Mulai menerima lelaki mana pun yang menyatakan mencintaiku
Merasakan yg seperti orang lain rasakan.
Merasakan cinta sejati yang benar2 sejati untuk ku.

Dan saat itu akan aku kenang kau sebagai idola terbaik ku.

Terakhir yg ingin aku ucapkan
Selamat menempuh hidup baru lee sungmin. Berbahagialah.