Sabtu, 13 Desember 2014

Dipenghujung jalan ku

13-12-14
Aku disini. Terduduk disatu kota yang berbeda dari kota dimna biasa aku berada. Aku sedang ingin sendiri. Bukan karna ada masalah. Tapi karna aku sendiri yang menganggap ini masalah. di dalam sebuah perasaan entah bahagia dan entah sedih.

Tidak kah kau merasa dihianati?
Atau lebih tepatnya tidak dihargai?
Mungkin 2 kalimat itu yang kini ada dipikiranku.
Sungguh ini kekanak2an. Dulu pertama kali aku mulai mencintai mereka.  Antara aku dan mereka saling berjanji bersama2 takan berhenti sebelum dunia ini dipenuhi balon berwarna biru tua. Warna yang slalu aku banggakan.
Dan siapa yg selalu menjadi jawaban saat mereka ditanya siapa orang yg paling kau cinta dan jawabannya adalah elf bukan?
Aku tau itu bohong. Tapi aku bahagia. Bukankah ada kalimat yang mengatakan "berpura2 lah berbohong mencintaiku, sampai akhirnya kau lupa kalau kau sedang berpura2"


Ini diluar batas kemampuan ku untuk berfikir.
Aku tau aku salah. Aku terlalu mengekang kehidupan mereka. Seseorang yang selalu aku anggap pacar suami bahkan teman hidup dan nyatanya adalah seorang idola seorang bintang yang bahkan menyentuh dg ujung jariku pun aku takan bisa.


Diluar ini. Aku masih sakit amat sakit. Ini bahkan baru awal. MAsih ada 14 lelaki itu yang akan mengikutinya.
Aku egois. Teramat egois. Bahkan aku pernah. Berharap mendahului mereka dan masih bersama mereka sampai aku ceritakan msa2 terindah pada anakku bahwa kebanggaanku adalah pernah membawa lighstick blue shappire dan gambar nama visualnya di pipi mama dulu nak.

Kemudian barulah satu persatu dari mereka akan menyusulku. Aku akan melepasnya. Aku akan bahagia. Tanpa ada rasa kecewa sama sekali

Kalian pasti menilai aku egois. Kenapa memang nya?
Bukankah sudah menjadi takdir mereka sang idola?
Mengabdikan cinta dan karirnya untuk Penggemarnya?
Penggemar di negaranya bahkan lebih berbahaya dibanding aku gadis cengeng. Yang cuma dengan airmata nya.

Tapi melihat gambar2 yang tersebar aku kembali berfikir.
Aku fans yang sangat jahat. Kenapa aku bersedih melihat mereka bahagia?
Bukankah seharusnya kata selamat yg terucap?
Lidah dan hati ini belum bisa mengucapkannya dengan tulus. MAafkan aku.

Dari sini akhirnya pikiranku terbuka.
Mencinta sekedarnya menyayangi sekedarnya maka saat kau kehilangan rasa sakitnya pun tak sesakit ini.

Dari sini aku tersadar. Mungkin 5 tahun mencintai mereka adalah hal yg sangat berharga.

MENGenal nya, meneriaki namanya. Ikut terhanyut dalam konser2 nya. Itu adalah memory yg akan aku bawa sampai aku tua.

Kini aku lbh sadar. Ini batas dimana aku pernah benar2 tulus mencintai seseorang.  Melindungi  mereka. Jangan salahkan seseorang perlahan menjaga jarak dg mu. Mungkin dia lelah. Pernah mencintai dg sepenuh hati tapi akhirnya akan seperti ini.


Terkadang mungkin ini cara tuhan mengingatkan ku.
Masih banyak waktu yg harus aku habiskan untuk memikirkan masa depanku.

Bukan penyesalan pernah mengenal mereka. Hanya saja kini aku akan tetap berada dibelakang mereka. Bukan lagi berteriak. Bukan lagi terhisteris melihat mereka.
Aku masih punya mimpi melihat mereka. Bukan dari dekat. Tapi dari kejauhan dan kemudian.  
Saat konser itu selesai. Dalam hati aku ingin mengucapkan. Tetap berkarya superman ku.
Aku bangga pernah menjadi everlasting freind
Aku tetap bangga terhadapmu.
Kau cerita yang takan pernah ada akhirnya dikehidupanku.

Lagu2 mu akan selalu ada dimemory otakku.
Suara2 mu akan selalu ku ingat.
Kau akan aki tempatkan dihatiku. Bukan lagi pemiliknya. Hanya sebuah ruang kecil yang ada disana.

Akan aku buka lembar baru setelahnya.
Mulai menerima lelaki mana pun yang menyatakan mencintaiku
Merasakan yg seperti orang lain rasakan.
Merasakan cinta sejati yang benar2 sejati untuk ku.

Dan saat itu akan aku kenang kau sebagai idola terbaik ku.

Terakhir yg ingin aku ucapkan
Selamat menempuh hidup baru lee sungmin. Berbahagialah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar