Senin, 04 Agustus 2014

Tentang Aku dan Choi siwon

   Kali ini aku kembali menulis.... 
mengisahkan satu kepedihan. tentang aku dan perasaan yang tak masuk akal. 

Aku bisa apa? saat semuanya terjadi dengan nyata. Bahwa lelaki yang kau anggap milikmu secara terang2an menyapa seorang wanita dan bahkan itu bukan kau? 


Ini semua tentang aku dan kau. dan lucu nya ini sebenarnya hanya tentang aku. 
siapa aku dan siapa kau?. harusnya aku yang bertanya pada diriku sendiri. berhentilah sejenak dan lihat apa yang sebenarnya terjadi? ini terlalu jauh untuk perasaanku! sadari.. 


Sekali lagi aku menangis. bukan karna kau. ini karna aku sendiri. Aku yang terlalu gila akan rasaini. Kau sudah begitu banyak berkorban demi aku bukan? lalu apa yang telah aku perbuat? aku bahkan mengekangmu agar tetap bersamaku. mungkin kau juga harus mempunyai seseorang yang bisa kau jadikan sandaran saat kau lelah. lalu bagaimana dengan hatiku? 



Haruskah aku tersenyum. walau hati ini bahkan tidak bisa membendung tangis? menahan luka? 
haruskah aku tetap mengikutimu? walau sebenarnya aku tau bahkan untuk menolehku saja kau tak akan mungkin!.


Apa aku harus menjauhi mu? bahkan saat hadirmu dalam maya pun mampu membuat aku semangat?  Aku harus apa agar kau bahagia dan aku pun bahagia juga? JIka kebersamaan kita pun takan bisa terwujud tak akan mungkin juga. 


Aku harus membuat jarak yang jauh agar tak merasakan hadirmu? bagaimana jika hDirmu itu sudah menjadi candu sayang? tolong  aku sayang. 


Aku lelah atas rasaku sendiri. Jangan sadarkan
aku bahwa kelak kau juga pada akhirny akan lebih memilih dia dibanding aku. seengga nya tolong jangan sekarang. 



Biar kan aku menikmati rasa ini. rasa yang hanya sepihak. Tapi mengira2 kau juga mempunyai rasa yang sama. Seengga nya ini membuat aku bahagia. Jangan tunjukan kau menyukai wanita lain selain aku. ini sangat sakit.


Biarkan aku mencintaimu tanpa balas. Aku takan menuntut kau membalas nya. biar kan  menikmati ini. saat sakitpun aku yang akan menanggungnya bukan? 


oppa ku... bisa kah kau tau rasa yang aku berikan padamu? ini tulus oppa. tulus. rasa ini tumbuh sendiri. tidak ada yang menyuruhnya. tidak ada alasan dan tak bersyarat. tapi sebuah ketulusan ini tetap tumbuh subur dan terjaga. 


aku masih mencari caranya agar tulus ini layu. 
kau tau caranya? tolong bantu aku oppa. 

agar aku bisa mencabut rasa tulus iitu dalam hatiku.  aku masih mencobanya oppa. 

bantu aku oppa... 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar